Saya sering lihat indi banyak bisnis: kerja keras iya, omzet jalan, tapi ujungnya nggak terasa “naik kelas”. Biasanya bukan karena kurang usaha, tapi karena menutup tahun tanpa kejujuran.
Coba duduk sebentar, buka datanya apa adanya. Omzet bulanan beneran naik atau cuma fluktuatif? Laba bersih ada atau cuma ramai di cashflow? Produk mana yang sebenarnya ngasih untung, mana yang cuma bikin bangga tapi bocor halus.
Bisnis yang stagnan hampir selalu dimulai dari kebohongan kecil ke diri sendiri.
Setelah itu, berhenti menganggap semua hal sama pentingnya. Di bisnis, aturan 80/20 itu nyata. Sebagian kecil produk, klien, dan aktivitas biasanya menyumbang mayoritas laba. Sisanya? Banyak yang cuma bikin capek. Pangkas produk ribet dengan margin tipis, klien yang maunya banyak tapi bayarnya kecil, dan aktivitas yang kelihatannya sibuk tapi nggak nambah uang.
Lanjutkan dengan audit waktu dan energi. Bukan cuma uang yang bocor, tapi jam kerja dan fokus. Tulis 5 aktivitas paling menyita waktu, lalu tanyakan jujur: ini beneran menghasilkan, atau cuma bikin saya kelihatan kerja keras?
Terakhir, jangan bikin 20 resolusi sok ambisius. Pilih 3 target paling berdampak: misalnya margin naik 20%, piutang dipercepat <14hr, biaya lebih efisien 5%. Lalu kunci semuanya dalam rencana 90 hari pertama. Tahun depan itu ditentukan di 3 bulan awal, bukan di Desember nanti. Fokus 1–2 prioritas, breakdown mingguan, dan review rutin.
Dari pengalaman saya, bisnis yang disiplin melakukan review target punya peluang jauh lebih besar buat benar-benar tumbuh. Kalau Anda ngerasa butuh sparring partner buat ngerapihin ini semua, kami buka business growth mentorship & pendampingan bisnis. Bukan teori, tapi kerja bareng supaya capeknya tahun depan beneran berasa hasilnya.